Assalamualaikum.Wr.Wb.
TAHUKAH ANDA ???
Al-Qur’an
itu
Tersusun
dari 30 Juz, 114 Surat, 554 Ruku` ( ع/`Ain), 6236 Ayat, 77.439 Kata, 325.345
Huruf. (Kalangan ulama masih berbeda
pendapat mengenai jumlah ayat Al-Qur’an).
Perbedaan
penghitungan jumlah ayat ini karena banyak Ulama yang belum sepakat apakah
kalimat BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM yang ada di pembukaan surah dan
huruf Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Yaa Sin, Shad, dan Qaaf termasuk
ayat atau bukan. Inilah yang menyebabkan adanya perbedaan mengenai jumlah ayat.
Namun demikian, hal itu tidak menimbulkan perpecahan di antara umat.
1. Huruf terbanyak : Alif dan Nun;
2. huruf paling sedikit : Zha dan Ghin.
3. Surat terpanjang : Al-Baqarah (286 ayat).
4. Ayat terpanjang : Al-Baqarah 282 (128 kata).
5. Kata terpanjang : Fasqaynaakumuuh pada Al-Hijr 22 (10 huruf).
6. Wahyu pertama : Surat Al-’Alaq:1 – 5, diturunkan di Gua Hira’ pada malam Senin 17 Ramadhan 13 SH (Sebelum Hijrah) atau 6 Agustus 610 M.
7. Wahyu terakhir : Surat Al-Ma’idah:3, diturunkan di Arafah pada hari Jumat 9 Dzulhijjah 10 H atau 6 Maret 632 M.
Alquran
pertama kali dicetak pada tahun 1530 Masehi atau sekitar abad ke-10 H di
Bundukiyah (Vinece). Namun, kekuasaan gereja memerintahkan agar Alquran yang
telah dicetak itu dibasmi. Kemudian, Hankelman mencetak Alquran
di Kota Hamburg (Jerman) pada tahun 1694 M atau sekitar abad ke-12 H. (Lihat RS
Abdul Aziz, Tafsir Ilmu Tafsir, 1991: 49).
Fakta
dalam sebuah penelitian & kajian mengungkapkan :
Bahasa
Arab Al-qur’an (Arab) bisa menghasilkan energi dan aura tertentu. Lafadz Allah
(Gabungan Huruf Alif Lam Lam Ha), jika di foto aura mengeluarkan
pendar cahaya yang menyilaukan.
Disebuah
literatur martial artis berbahasa Jepang pernah memaparkan bahwa air putih yang
dibacakan kata-kata atau doa diatasnya, molekul airnya (diamati mikroskop)
berubah sesuai dengan doa yang dibacakan. Bila buruk arti katanya maka buruk
pula bentuk molekulnya, demikian sebaliknya.
Setiap
jenis penyakit hati dan jasmani, pasti dalam Al-Qur’an ada indikasi terhadap
obatnya, penyebab atau cara pencegahannya, bagi orang yang diberi pemahaman
terhadap Kitabullah oleh Allah SWT. (Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Ath-Thibun
AnNabawiy)
“Dan
tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufiq untuk menjadikannya sebagai
obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya dan meletakkan pada
sakitnya dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan yang sempurna,
keyakinan yang kokoh, dan menyempurnakan syaratnya, niscaya penyakit apapun
tidak akan mampu menghadapinya selama-lamanya. Bagaimana mungkin penyakit
tersebut mampu menghadapi firman Dzat yang memiliki langit dan bumi. Jika
diturunkan kepada gunung, maka ia akan menghancurkannya. Atau diturunkan kepada
bumi, maka ia akan membelahnya. Maka tidak satu pun jenis penyakit, baik
penyakit hati maupun jasmani, melainkan dalam Al-Qur`an ada cara yang
membimbing kepada obat dan sebab (kesembuhan) nya.” (Ibnu Qayyim, Zadul Ma’ad,
4/287)
“Dan
Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)
Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S.Yunus: 57)
Alquran
diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Para Ulama
membagi masa penurunan ini menjadi dua periode, yaitu periode Makkah dan
periode Madinah. Periode Makkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian
Rasulullah SAW. Sementara itu, periode Madinah dimulai sejak peristiwa hijrah
berlangsung selama 10 tahun.
Sedangkan,
menurut tarikh Qamariyah Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 22
tahun, 2 bulan, 22 hari.
Surat-surat
panjang berisi beberapa ruku’ sedangkan surat-surat pendek berisi satu ruku’.
Tiap
satu ruku’ diberi tanda di sebelah pinggirnya dengan huruf: ع.
Adapun
pertengahan Al-Qur’an terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafazh: (وَلْيَتَلَطَّفْ)
Kosakata
Al-Quran berjumlah 77.439 (tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tiga
puluh sembilan) kata, dengan jumlah huruf 323.015 (tiga
ratus dua puluh tiga ribu lima belas) huruf yang seimbang jumlah
kata-katanya, baik antara kata dengan padanannya, maupun kata dengan lawan kata
dan dampaknya. (Quraish Shihab, wawasan al-qur’an)
Dilihat
dari segi turunnya ayat-ayat Al-Qur’an itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.
Ayat-ayat Makkiyyah, ialah ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah atau sebelum
Nabi Muhammad SAW. berhijrah ke Madinah.
2.
Ayat-ayat Madaniyyah, ialah ayat-ayat yang diturunkan di Madinah atau sesudah
Nabi Muhammad SAW. hijrah ke Madinah.
Al-hayah
(hidup) dan al-mawt (mati), masing-masing sebanyak 145 kali
Al-naf’
(manfaat) dan al-madharrah (mudarat), masing-masing sebanyak 50 kali;
Al-har
(panas) dan Al-Bard (dingin), masing-masing 4 kali
Al-Shalihat
(kebajikan) dan Al-Sayyi’at (keburukan), masing-masing 167 kali
Al-Thumaninah
(kelapangan/ketenangan) dan Al-Dhiq (kesempitan/kekesalan),
masing-masing 13 kali
Al-Rahbah
(cemas/takut) dan Al-Raghbah (harap/ingin), masing-masing 8 kali
Al-Kufr
(kekufuran) dan Al-Iman (iman) dalam bentuk definite, masing-masing 17
kali
Kufr
(kekufuran) dan iman (iman) dalam bentuk indifinite, masing-masing 8
kali
Al-shayf
(musim panas) dan Al-Syita’ (musim dingin), masing-masing 1 kali.
Al-Harts
dan Al-Zira’ah (membajak/bertani), masing-masing 14 kali
Al-’ushb
dan Al-Dhurur (membanggakan diri/angkuh), masing-masing 27 kali
Al-Dhallun
dan Al-Mawta (orang sesat/mati [jiwanya]), masing-masing 17 kali
Al-Qur’an,
al-wahyu dan Al-Islam (Al-Quran, wahyu
dan Islam), masing-masing 70 kali
Al-Aql
dan Al-Nur (akal dan cahaya), masing-masing 49 kali
Al-Jahr
dan Al-’Alaniyah (nyata), masing-masing 16 kali
Al-Infaq
(infak) dengan Al-Ridha (kerelaan), masing-masing 73 kali
Al-Bukhl
(kekikiran) dengan Al-Hasarah (penyesalan), masing-masing 12 kali
Al-Kafirun
(orang-orang kafir) dengan Al-Nar/Al-Ahraq (neraka/ pembakaran),
masing-masing 154 kali
Al-Zakah
(zakat/penyucian) dengan Al-Barakat (kebajikan yang banyak), masing-masing
32 kali
Al-Fahisyah
(kekejian) dengan Al-Ghadhb (murka), masing-masing 26 kali.
Al-Israf
(pemborosan) dengan Al-Sur’ah (ketergesa-gesaan), masing-masing 23
kali
Al-Maw’izhah
(nasihat/petuah) dengan Al-Lisan (lidah), masing-masing 25 kali
Al-Asra
(tawanan) dengan Al-Harb (perang), masing-masing 6 kali
Al-Salam
(kedamaian) dengan Al-Thayyibat (kebajikan), masing-masing 60 kali
KESEIMBANGAN
KHUSUS:
Kata
Yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali,
sebanyak hari-hari dalam setahun. Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada
bentuk plural (Ayyam) atau dua (Yawmayni), jumlah
keseluruhannya hanya 30, sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Disisi
lain, kata yang berarti “Bulan” (Syahr) hanya terdapat 12
kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
Al-Quran
menjelaskan bahwa langit ada “tujuh.” Penjelasan ini diulanginya
sebanyak tujuh kali pula, yakni dalam ayat-ayat Al-Baqarah 29, Al-Isra’ 44,
Al-Mu’minun 86, Fushshilat 12, Al-Thalaq 12, Al-Mulk 3, dan Nuh 15. Selain
itu, penjelasannya tentang terciptanya langit dan bumi dalam enam hari
dinyatakan pula dalam tujuh ayat.
Kata-kata
yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik Rasul (Rasul),
atau Nabiyy (Nabi), atau Basyir (pembawa berita
gembira), atau Nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya
berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama
nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.
(Sumber: Abdurrazaq Nawfal, Al-Ijaz
Al-Adabiy li Al-Qur’an Al-Karim )
0 komentar:
Posting Komentar